Laporan
Membuat Tape Singkong Karya Ilmiah
LAPORAN PRAKTIKUM
Karya Ilmiah
“Langkah
Langkah Membuat Tape Singkong”
Disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran IPA
Disusun
Oleh :
Nama : Kelompok
2
Kelas : IX A
1. Judul : Langkah-langkah Membuat Tape Singkong
2. Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana cara membuat tape dengan fermentasi
3. Waktu : Selasa
24 Januari 2023 s/d Sabtu 28 Januari 2024
4. Alat & Bahan :
a. Alat
- Panci (untuk mengukus)
- Kompor
- Ayakan Tepung
- Nampan / tampah
- Sendok dan garpu
- Plastik
- Daun pisang
b. Bahan
- Singkong
- Ragi Tape
5. Langkah-langkah
/ Cara Kerja :
- Siapkan semua bahan.
- Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga
kesat.
- Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
- Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke
dalam panci sampai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
- Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam
panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang,
kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
- Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak
lalu taruh di suatu
wadah, kemudian didinginkan
- Tunggu sampai sudah benar – benar dingin
- Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan
singkong ke dalam nampan lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan
menggunakan saringan
- Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian
dimasukkan kedalam plastik es. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
- Setelah singkong dimasukkan ke dalam plastik es,
diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah
singkong telah menjadi tape.
6. Hasil pengamatan :
ü Dibuat tanggal : Selassa
24 Januari 2023
ü Selesai : Sabtu
28 Januari 2023
ü Tekstur : Lembek, lembut
ü Warna : Putih
ü Bau : Menyengat
ü Rasa : Manis
7. Pembahasan :
Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya terjadi dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces
cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses
pemecahan enzim tersebut, juga terjadi karena pembersihan pada bahan yang
tidak terlalu bersih yang berdampak pada rasa tape.
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakatIndonesiaProses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang
dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki
kemampuan dalam mengubahkarbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan
karbondioksida
SelainSaccharomyces cerivisiae,dalam proses pembuatan tape ini terlibat
pulam mikrorganismelainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis
fibuligera.
Keduamikroorganisme ini turut
membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana(glukosa)
Menurut Gandjar, (2003) Proses pembuatan Tape setelah melakukan
penelitian selama tiga hari, tentang pemanfaatan bioteknologi khususnya
yaitu pembuatan tape mengunakan ragi.
Proses pembuatan tape singkongsebagai berikut :
1. Penyiapan
Bahan Baku Seleksi
singkong yang kualitasnya bagus, untuk singkong umur optimumny aadalah 10 bulan
jika lebih dari 1 2 bulan akan banyak seratnya.
Singkong yang digunakanuntuk pembuatan tape harus singkong yang baru dipanen
karena singkong yang telahdisimpan memberikan kualitas yang tidak diharapkan.
2. Pemasakan dan Pendinginan
Pemasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan tape yang akan
dihasilkan. Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan
tekstur tapai yanglebih lembut dibandingkan dengan pengukusan singkong yang
setengah matang akanmenghasilkan tekstur tapei yang lebih keras. Pendinginan berfungsi untuk mengontrol kondisi
prosesPemasakan yang kurangakan merusak kehidupan organisme dari inokulum yang
diberikan Sementara, pendinginan yang terlalu lama akan menyebabkan
kontaminasi Pengukusan singkong dilakukan dalam waktu 05 jam
untuk melunakkan singkong dan agar enzim mikroba dapat bekerja dengan baik.
3. Peragian
Proses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan
ragi. Apabila pencampuran tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang
sempurna dan menimbulkan kerusakan. Ragi yang ditambahkan biasanya kurang dari
1% atau10 gram perkilogram
singkong yang digunakan.
4. Fermentasi dan Penyimpanan
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30ÛC dan membutuhkan waktu
45 jam.
Fermentasi dilakukan di dalam keranjang yang dialasi daun pisang yang
bersih,dikerudungi dan ditutupi dengan daun rapat-rapat. Fermentasi yang
tertutup akanmencegah tejadinya kontaminasi. Suhu berpengaruh kepada
kecepatan fermentasi, meskipun suhu yang lebihrendah dari 25ÛC akan
menghasilkan produk dengan kadar alcohol yang tinggi padafermentasi 1 44 jam.
Tapai dapat bertahan selama 2 hingga 3 hari bila di fermentasi pada suhu
kamar. Apabila fermentasi dalam suhu kamar melebihi hasil yang didapatkan
akan rusak. Bila dikemas dengan cangkir plastik dan disimpan dalam lemari es akan bertahan
selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras.
Nama nama mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembutan tape
singkong adalah Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor sp.,Candida
sp.,Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii,endomycopsis
fibulegera
Jenis fermentasi dalam
pembutan tape singkong adalah:
a. Berdasarkan tipe kebutuhan akan oksigen yaitu tipe
anaerobik yaitu fermentasi yang pada prosesnya tidak memerlukan oksigen
b. Berdasarkan sumber mikroorganisme proses fermentasi
pada tape yaitu: fermentasi tidak spontan adalah fermentasi yang terjadi
dalam bahan pangan yang dalam pembuatannya ditambahkan mikrorganisme
dalam bentuk starter atau ragi, dimana mikroorganisme tersebut akan tumbuh
dan berkembang biak secara aktif merubah bahan yang difermentasi
menjadi produk yang diinginkan
Proses biokimia pada pembuatan
tape singkong:
c. Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi
tape adalah hidrolisis patimenajdi glukosa dan maltosa yang akan memberikan
rasa manis serta perubahan gulamenjadi alcohol dan asam organic. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung
pada jenis gula yangdigunakan dan produk yang dihasilkan
Secara singkat, glukosa (C6H12O6)
yangmerupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan
etanol(2C2H5O H). Reaksi fermentasi ini dilakukan
oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan
Persamaan
Reaksi Kimia
C6H12O6 →
2C2H5OH + 2CO2+
2ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai berikut:
Gula (glukosa, fruktosa, atau
sukrosa) →Alkohol (etanol) +K arbon dioksida +Energi (ATP)
Jalur
biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat,tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari
tahap awalrespirasi aerobik pada sebagian besar organism. Jalur terakhir akan
bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan. Tahap akhir dari
fermentasi adalah konversi piruvat ke produk fermentasi akhir .
Tahap ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat penting bagi sel
anaerobik karena tahapini meregenerasi. nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+),
yang diperlukan untuk glikolisis.Ia diperlukan untuk fungsi sel normal
karena glikolisis merupakan satu-satunyasumber ATP dalam kondisi
anaerobik .
8. Pertanyaan
dan Jawaban
1) Mengapa dalam pembuatan tape harus ditaburi dengan
ragi? Apa yang terdapat pada ragi tape?
Jawab: Ragi merupakan jamur yang
berperan dalam melakukan fermentasi, Selama pembuatan tape terjadi fermentasi
amilum menjadi glukosa, glukosa menjadi alkohol, bila terlalu lama alkohol akan
berubah menjadi cuka yang terjadi karena kerja enzim-enzim pada sel-sel ragi
2) Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin ?
Jawab: Karena bila ditaburkan
pada saat bahan panas, sel-sel ragi akan mati atau rusak, sehingga tidak dapat
melakukan fermentasi pada singkong. Jika tidak tersebar merata fermentasi tape
tidak terjadi secara merata pada singkong
3) Mengapa pembuatan tape, disebut memanfaatkan produk
bioteknologi?
Jawab: Karena dalam pembuatan tape melibatkan peran organisme hidup (ragi)
untuk menghasilkan produk berupa tape dari singkong, dan penggunaan organisme
ini untuk mengubah zat organik menjadi zat organik lain.
Sumber : buku Ilmu Pengetahuan
Alam k 13 kelas IX
9. Kesimpulan :
1.
Pembuatan tape termasuk dalam
bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang
terbatas.
2.
Pada proses pembuatan tape,
jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan
untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan
merubah glukosa menjadi alkohol.
3.
Dalam pembuatan tape, ragi
(Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat
pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa
manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
4.
Kegagalan dalam pembuatan tape
biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak
pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar